Kisah Grezia Epiphania

Grezia Epiphania, seorang gadis cilik lahir pada tanggal 4 Februari 2006 di Balikpapan, lahir dengan kedua bola mata berselaput putih. Sejak ia lahir, dokter telah memvonis Grezia tidak akan bisa melihat seumur hidup. Hal ini sangat memukul perasaan kedua orang tuanya yakni Suryadi dan Yuliani.

Di balik kesedihan orangtuanya, Grezia semangat untuk bangkit dari sakitnya. Sekalipun orangtuanya belum bisa menerima keadaan Grezia, anak paling kecil mereka yang tidak bisa melihat, Grezia merupakan sosok anak yang tangguh. Sejak kecil, ia sering bermain sendiri. Bahkan ia sanggup naik turun 20 anak tangga tanpa bantuan orang lain. Sejak usia empat tahun, ia sudah memiliki bakat luar biasa.

Orangtua Grezia selalu berusaha agar anaknya tumbuh menjadi anak yang luar biasa. Ternyata di umur yang masih dini yaitu empat tahun, Grezia mampu bermain piano dan ia memiliki suara merdu. Tanpa disangka meskipun usianya masih muda dan tidak dapat melihat, ia mampu memainkan alunan piano. Tidak sekadar hobi, Grezia memiliki banyak prestasi.

Grezia menjadi inspirasi buat setiap orang yang mengeluh dengan keadaanya. Sekalipun ia terbatas, ia berjuang dalam hidupnya dan di usia yang tergolong masih kecil, Grezia memiliki banyak prestasi. Di tahun 2013, ia memenangkan juara satu penyanyi anak Indonesia tingkat nasional di Kalimantan Timur dan juara tiga penyanyi solo Gloria di Balikpapan. Tahun 2014, Grezia memenangkan juara tiga Grand Final Kirana Semen Indonesia di Jakarta, juara dua lomba nyanyi solo di Semarang dan juga juara satu piano contest and singing contest di Balikpapan. Mengharukan, ia selalu bersyukur dengan keterbatasannya.

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply
Diberdayakan oleh Blogger.